Sebut Big Data Luhut Binsar Pandjaitan Bohong, La Nyala: Bisa Dipolisikan

5 April 2022, 12:01 WIB
Pembahasan Mengenai Big Data Luhut Bisnsar Pandjaitan oleh La Nyalla dan Refly Harun /YouTube Refly Harun

LINGKAR MADURA - Ketua DPD RI La Nyala Matalitti mengatakan, apa yang disampaikan  Luhut Binsar Pandjaitan mengenai Big Data 110 juta adalah hal yang tidak benar. Bahkan bohong dan bisa dipolisikan.

"Begitu saya lihat dia podcast di salah satu tempat (YouTube Deddy Corbuzier), loh kok Pak Luhut bisa 110 juta? Saya begitu selesai dengerin itu, kumpulkan temen-temen, kita kupas pagi-pagi jam setengah enam sudah ketemu, bahwa apa yang disampaikan Pak Luhut itu enggak benar," ujar La Nyala, Selasa, 5 April 2022 saat diwawancarai channel YouTube Refli Harun.

"Big data 110 juta, ada kemudian mayoritas mendukung dan lain sebagainya berarti berita bohong?" tanya Refly Harun.

La Nyalla pun mengiyakan big data yang disampaikan Menko Bidang Kemaritiman itu bohong.

Dirinya juga mengatakan jika ada yang jeli Luhut bisa dipolisikan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Hari Ini 5 April 2022, Sifat Ini Yang Membuat Hubungan Percintaan Anda Kurang Baik

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Hari ini 5 April 2022, Ini adalah Har Keberuntungan Mu, Mungkin Akan Ada Kejutan

"Itu nggak bener, itu bisa masuk dilaporkan ke polisi," kata mantan Ketua Umum PSSI itu.

Lanjut La Nyalla, dirinya merasa terusik ketika Luhut Binsar Pandjaitan bicara ada 110 juta masyarakat minta perpanjangan jabatan presiden Jokowi.

"Kalau ada seperti yang disampaikan Pak Luhut bahwa ini masyarakat 110 juta minta 3 periode, perpanjangan menurut big datanya beliau, akhirnya membuat saya terusik karena saya punya big data juga," ujar La Nyala.

Di dunia maya, kata La Nyala, orang-orang justru malah rata-rata berbicara soal minyak goreng. Jumlahnya ada sekitar 3,5 juta.

Baca Juga: Doa Singkat di Malam Lailatul Qadar yang Nabi Muhammad SAW Panjatkan Kepada Allah SWT di Bulan Ramadhan

"Yang bicara perpanjangan itu nggak ada, atau kecil sekali," kata La Nyala.

Saat ditanya Refli Harun, DPD terutama Ketua DPD keras terhadap pemerintah Jokowi, pria keturunan Bugis yang lahir di Jakarta 1959 itu  mengatakan ia buka keras tapi menegakan kebenaran.

"Jadi sebetulnya bukan keras ya, saya selalu punya prinsip. Prinsip saya itu adalah menegakkan kebenaran," jelas La Nyala.

"Amar maruf nahi mungkar," kata Refly.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Hari ini 5 April 2022 : Asmara Hilangkan Sifat ini Agar Hubungan Stabil

"Ya, Amar maruf nahi mungkar. Kita taulah bahwa konstitusi kita itu selalu mengatakan dua periode, ya tetap kita bersikukuh kita di dua periode," tegas La Nyala.***

Editor: Yoga Pratama Widiyanto

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler