LINGKAR MADURA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Abdul Muhaimin Iskandar menyarankan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meniru cara pendekatan Presiden ke-4 Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam menyelesaikan persoalan Papua.
Dia menyebutkan pendekatan yang dilakukan oleh Gus Dur dalam menyelesaikan persoalan di Papua yaitu dengan cara pendekatan kemanusiaan, kebudayaan, dan kesejahteraan, bukan malah dengan kekerasan pula.
Hal itu diungkapkannya menyikapi terus berulangnya kasus-kasus kekerasan di Papua. Terbaru, penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Kamis, 2 September 2021.
Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang Enam Pekan? DPR: Pastikan Kebutuhan Ekonomi Masyarakat Terpenuhi
Disebutkan ada sekitar 50 anggota KKB menyerang Pos Koramil di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat dan mengakibatkan empat prajurit TNI meninggal dunia.
”Saya berkeyakinan, pendekatan kemanusiaan, kebudayaan dan kesejahteraan sebagaimana dirintis oleh Gus Dur adalah pendekatan yang pas,” kata dia dalam keterangannya dikutip Lingkar Madura, Jum’at, 10 September 2021.
Di sisi lain, Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya para prajurit TNI yang gugur dalam insiden tersebut.
Baca Juga: Biografi Koes Hendratmo, Presenter Berpacu Dalam Melodi yang Meninggal 7 September 2021
Baca Juga: Semangat Sportivitas dan Persatuan Dalam Lagu Resmi PON XX Papua 2021 Berjudul “Torang Bisa”
Untuk itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap semua pihak dapat menahan diri dan mengutamakan keselamatan warga serta memberikan kepercayaan kepada aparat penegak hukum terkait insiden kekerasan tersebut.
Apalagi, lanjut Muhaimin, dalam waktu dekat ini Indonesia akan menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 di empat klaster yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke mulai 2-15 Oktober 2021.
”Saya juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas peran serta para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, akademisi dan semua elemen masyarakat dalam menciptakan suasana aman dan damai di Papua Barat dan Papua,” tuturnya.***