Artinya: Dan dari Abu Qatadah r.a., sesungguhnya Nabi SAW bersabda: “Adapun puasa di hari Arafah, maka aku berharap kepada Allah agar puasa tersebut menjadi penghapus dosa tahun yang sebelumnya dan tahu yang setelahnya. Dan untuk puasa Asyura, aku berharap kepada Allah puasa tersebut menjadi penghapus dosa tahun yang sebelumnya,” diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya.
Hadits tersebut menerangkan bahwa puasa di hari Asyura memiliki keutamaan sebagai penghapus dosa di tahun yang sebelumnya.
Meluaskan Nafkah Keluarga
Selain puasa, amalan lain di hari Asyura berdasarkan hadits shahih yang tak kalah penting menurut Habib Muhammad Al-Habsyi adalah memberikan nafkah lebih kepada keluarga.
أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: مَنْ وَسَّعَ عَلَى عيالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ. (أخرجه الطبراني)
Artinya: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa meluaskan (belanja) atas keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan meluaskan rezekinya sepanjang tahun,” (H.R. Thabrani).
Yang dimaksud memberikan nafkah lebih kepada keluarga adalah memberikan nafkah lebih dari yang biasanya diberikan.
“Kalau anda biasanya ngasih uang belanja cukup untuk beli tempe, tahu, terong, maka di hari Asyura, keluarga anda sarapannya harus lebih enak. Kalau puasa semua ya berbukanya harus makan makanan enak,” tutur Habib Muhammad Al Habsyi dalam kanal Youtubenya.
Selain itu, para suami juga dianjurkan memberi hadiah dan menyenangkan hati istri.