LINGKAR MADURA – Indonesia memang dikenal dengan keberagaman budaya dan agama. Meski demikian sikap tolenransi antar sesama untuk saling menghormati tetap dijunjung tinggi.
Lalu bagaimana jika orang Islam sendiri yang tidak menerapkan hal tersebut khususnya menghormati para ulama-ulama yang ada di Indonesia.
Dalam pernyataan Imam Syafi’i, mereka adalah para fuqaha yang mengamalkan ilmunya. Pernyataan itu dipertegas lgi oleh Ibnu Abbas Ra, yang mengatakan, “Barang siapa memusuhi seorang ahli fiqih, maka sama saja ia memusuhi Rasulullah SAW, dan itu berarti ia juga telah memusuhi Allah SWT.”
Sebagai pemungkas, Al-Imam al-Hafizh Abu al-Qasim bin Asakir Rahimahullah berkata, “ketahuilah wahai saudara saudaraku semoga Allah SWT, senantiasa menjaga kita dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang patuh juga bertakwa. Barang siapa dengan lisannya mencaci para ulama, maka akan Allah siksa sebelum datang ajalnya dengan mematikan hatinya.”
Sesuai firman Allah dalam surat An-Nur ayat 63 “maka, hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.”
Dikutip dari buku yang berjudul “Adab Di Atas Ilmu” karya Imam Nawawi bahwa tidak hanya dalam Al Quran, terdapat beberapa hadits pula yang mengharuskan kita untuk memuliakan para ulama.
Misalnya, hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda;“sesungguhnya, Allah Swt berfirman bahwa barang siapa memusuhi kekasih-Ku, maka ia layak untuk diperangi.”
Sungguh pedih bukan azab bagi mereka yang tidak memuliakan para ulama (kekasih Allah). Bagaimana mungkin hal ini bisa kita lakukan sehingga membuat diri kita sendiri yang rugi dan menanggung akibatnya.