LINGKAR MADURA - Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam kehidupan, akan ada kejahatan yang muncul, baik dari hal yang tidak tampak dan apapun yang tampak.
Dalam bahasa Arab, segala yang tidak tampak disebut al-jin, sedangkan segala yang nampan disebut ins.
Salah satu makhluk yang tidak tampak ada yang disebut dengan jin.
Baca Juga: Kristen Stewart Terima Lamaran sang Kekasih, Keduanya sudah Siap Menikah
Dinamakan Jin karena makhluk tersebut memiliki fitrah kehidupan yang tidak nampak atau tersembunyi.
Dilansir dari kanal YouTube Shirathal Mustaqim pada 16 Oktober 2020, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada Jin yang diciptakan oleh Allah SWT agar taat namun ternyata membangkang, menantang, dan melanggar ketentuan dari Allah SWT.
“Ada yang tadinya diciptakan untuk taat, tiba-tiba dia membangkang, dia menantang,” ujarnya.
Baca Juga: Update Harga Emas Terbaru mulai dari Antam hingga UBS Hari ini, Jumat, 5 November 2021
Sifat yang demikian disebut dengan fasik.
Ketika Allah SWT memerintahkan agar semua makhluknya sujud kepada Nabi Adam AS sebagai penghormatan, maka semuanya bersujud, kecuali iblis.
Ustadz Adi Hidayat menyebutkan bahwa iblis termasuk dalam golongan jin.
“Siapa iblis ini? Dia termasuk golongan jin. Jin yang fasak, yang bermaksiat melanggar ketentuan Allah SWT, membangkang perintah Allah SWT, bahkan menantang kepada Allah SWT ,” ujarnya.
Iblis menentang perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Nabi Adam AS karena merasa dirinya lebih hebat dibandingkan Nabi Adam AS.
Allah SWT murka kepada iblis, namun iblis justru mulai menggoda Nabi Adam AS. Ketika itu Allah SWT merubah sebutannya menjadi setan.
Baca Juga: Amalan Doa Mengembalikan Teluh ke Pengirimnya, Ustadz Rizqi: Bukan Hanya Merontokkan Sihir
Ustadz Adi Hidayat berkata bahwa setan bukanlah sebutan untuk nama makhluk, melainkan sebuah sifat.
“Setan itu nama sifat, bukan makhluk. Segala yang menjauhkan seseorang dari ketaatan-ketaatan kepada Allah SWT,” ucapnya.
Ketika Nabi Adam AS diturunkan di muka bumi, iblis meminta kepada Allah SWT untuk ikut turun ke bumi dan menggodanya.
Baca Juga: Keutamaan Membaca Sholawat Nariyah saat Maulid Nabi Muhammad SAW, Ini Bacaan dan Maknanya
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada sebuah petunjuk dari Allah SWT untuk menjaga diri dari segala godaan dan serangan setan.
Dengan mengikuti petunjuk tersebut, kita dihindarkan dari kesedihan, kegelisahan, dan dapat membentengi diri kita dari setan.
Setan dapat mengganggu dengan berbagai cara.
Baca Juga: Amalkan Sholawat Kamaliyah, Pahala Berlipat Ganda dan Khasiatnya Bagi Kesehatan Mental
Ustadz Adi Hidayat memberikan contoh yang paling sering dialami semua orang, yaitu ketika sholat, seringkali setelah membaca niat sholat, muncul berbagai ingatan dalam pikiran kita.
Saat itulah setan muncul dan mengganggu kita agar tidak nyaman beribadah.
Setan juga bisa mengganggu dan menghancurkan aspek kehidupan yang lainnya.
Baca Juga: Vanessa Angel dan Suami Meninggal Dunia, Sederet Rekan Artis hingga Youtuber Ucapkan Bela Sungkawa
Mereka bisa mengganggu kehidupan rumah tangga manusia, mengganggu pekerjaan manusia, apapun yang dapat menjerumuskan dan mengacaukan kehidupan manusia.
Bahkan tidak jarang ketika seseorang dibuat tidak senang dengan rekannya, mereka berinisiatif untuk meminta bantuan kepada orang lain yang dapat berhubungan langsung dengan jin, seperti dukun atau tukang sihir.
Ustadz Adi Hidayat menuturkan bahwa semua ini sudah terjadi sejak zaman para nabi.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Timur Hari ini, Jumat, 5 November 2021
Untuk membentengi diri kita dari semua jenis gangguan, baik yang datang dari jin, manusia, atau dalam bentuk lainnya adalah dengan membaca ayat kursi, QS. Al-Falaq, dan QS. An-Nas, serta memohon kepada Allah SWT agar terlindung dari segala gangguan.
“Cara menangkalnya adalah dengan membaca ayat-ayat ini,” ujar Ustadz Adi Hidayat.
Ayat kursi dan dua surat terakhir dalam Al-Quran tersebut merupakan surat untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala potensi kejahatan yang mungkin muncul.
Namun di samping itu, Ustadz Adi Hidayat menganjurkan agar rajin beribadah dan membaca QS. Al-Ikhlas. Jika semua telah diamalkan, akan mustahil setan akan mengganggu kita.
“Mustahil setan datang kepada anda, mustahil tukang sihir bisa menjahili anda darimanapun dia datang,” ujarnya.***