LINGKAR MADURA - Badan kesehatan Masyarakat Kanada (Public Health Agency of Canada/PHAC) menginformasikan bahwa telah terjadi 1.008 kasus cacar monyet (Monkeypox) di negara itu hingga Rabu, 10 Agustus 2022.
Fakta tersebut memperlihatkan bahwa kasus cacar monyet di Kanada mengalami kenaikan hingga lebih dari 200 kasus terkonfirmasi.
Karena sebelumnya, PHAC menginformasi telah terjadi 890 kasus cacar monyet pada 3 Agustus 2022 lalu.
Dilansir lingkarmadura.pikiran-rakyat.com dari Antara, badan kesehatan tersebut menyebutkan bahwa dari total seluruh kasus terkonfirmasi, 478 diantaranya dari Ontario, 425 dari Quebec, 85 dari British Columbia, 16 dari Alberta, dan masing-masing dua dari Saskatchewan dan Yukon.
Namun demikian, menurut PHAC, jumlah kasus kemungkinan akan berubah dalam beberapa waktu kedepan mengingat otoritas provinsi dan wilayah masih terus menerima hasil tes dari Laboratorium Mikrobiologi Nasional PHAC.
PHAC telah mendistribusikan lebih dari 80.000 dosis vaksin Imvamune ke berbagai provinsi dan wilayah.
Selain itu, PHAC juga akan mendukung pengujian terdesentralisasi dengan menyediakan instrumen pengendalian dan protokol bagi mitra laboratorium di seluruh penjuru negeri.
Diberitakan sebelumnya, Laboratorium Mikrobiologi Nasional Kanada sedang melakukan pengujian diagnostik terhadap virus penyebab cacar monyet.
Selain itu, laboratorium tersebut tengah melaksanakan pengurutan genom menyeluruh (whole genome sequencing).
Whole genome sequencing merupakan sebuah analisis sidik jari dengan level yang ditingkatkan, terhadap sejumlah sampel cacar monyet di Kanada.
PHAC juga akan terus berkoordinasi dan secara aktif bekerja sama dengan sejumlah yurisdiksi untuk mengelola respons kesehatan masyarakat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa wabah cacar monyet saat ini sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.
Baca Juga: Program PCC Gagasan Bupati Pamekasan Resmi Mendapatkan HAKI
Sejumlah ahli menyebutkan bahwa cacat monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat menular antar manusia.
Penularan tersebut bisa melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi, termasuk melalui pelukan, ciuman, pijatan atau hubungan seksual. ***