Pemeran Hantu Film KKN di Desa Penari Dibayar Rp 75 Ribu, Awi Suryadi : Itu Tidak Benar

21 Mei 2022, 16:59 WIB
/

LINGKAR MADURA - Film KKN di Desa Penari sukses menjadi primadona pecinta film horor tanah air.

Setelah mengalami dua kali penundaan dalam penayangannya, film KKN di Desa Penari akhirnya dapat memuaskan dahaga orang-orang yang telah menunggu sangat lama.

Syuting film yang kini sukses meraup 7 juta penonton di bioskop tersebut tidak diambil dari lokasi asli untuk menjaga rahasia.

Dusun Ngluweng Kalurahan Ngleri Kapanewon Playen Gunungkidul dipilih menjadi lokasi Desa Penari yang ditampilkan dalam film tersebut.

Namun, ternyata tempat itu bukan hanya dijadikan lokasi syuting saja, warga desa setempat juga dilibatkan dalam pembuatan film KKN di Desa Penari sebagai pemeran figuran.

 Baca Juga: Film KKN di Desa Penari Mengandung Pesan Moral yang Mendalam, Apa Saja?

Puluhan warga di Dusun Ngluweng serta masyarakat sekitar berperan sebagai hantu dan juga menjadi warga desa sekitar dalam film tersebut.

Subardo yang berusia 51 tahun mengaku juga mengikuti syuting tersebut. Peran yang ia terima adalah menjadi hantu figuran.

Ia juga memaparkan bahwa make up yang ada di wajahnya tidak boleh dihapus selama 24 jam meskipun nanti hanya muncul sebentar di layar.

Ketika menunggu giliran, para pemeran hantu harus menunggu di bus dengan AC menyala agar make up tidak luntur.

Para pemeran hantu juga tidak boleh berkedip dalam waktu yang lama, katanya. Pemeran hantu figuran tersebut dibayar Rp 75 ribu sekali pengambilan gambar.

 Baca Juga: Fantastis! Tembus 7 Juta Penonton, Segini Keuntungan Film KKN di Desa Penari

Selain itu, Awi Suryadi selaku sutradara Film KKN di Desa Penari memberikan penjelasan mengenai kabar tersebut.

Menurutnya, pengakuan bahwa make up tidak boleh dihapus selama 24 jam itu tidak benar. Sebab pada hari terakhir, pemeran hantu hanya melakukan syuting dari pukul 10 pagi sampai pukul 10 malam.

Sedangkan mengenai bayaran, Awi sebagai sutradara tidak mengetahui berapa yang dibayarkan kepada para aktor termasuk pemeran hantu.

Namun setelah dikonfirmasi, ia mengatakan bahwa bayaran yang diterima pemeran hantu pada Film KKN di Desa Penari tidak hanya 75 ribu saja.

Jika dilihat kembali pengakuan Subardo di atas, Rp 75 ribu adalah bayaran dalam satu kali pengambilan gambar.

 Baca Juga: KKN di Desa Penari Naik Daun, Benarkah Tempat Asli Berlokasi di Banyuwangi ?

Jika misalkan dalam satu hari terdapat 5 kali syuting, maka bayaran yang diterima pemeran hantu pada Film KKN di Desa Penari bisa mencapai Rp 375 ribu.

Bayaran tersebut dinilai cukup setimpal untuk diberikan kepada figuran yang berperan sebagai hantu tersebut.***

Editor: Machallafri Iskandar

Sumber: Instagram @wisataistimewa

Tags

Terkini

Terpopuler