LINGKAR MADURA - Beredar video di media sosial yang mengklaim bahwa Presiden Jokowi menagih utang 100 Miliar kepada Malaysia.
Dalam video tersebut berisi narasi sebagai berikut, “JOKOWI TAGIH HUTANG MALAYSIA 100 MILIAR”
Video tersebut berisi potongan-potongan video pertemuan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Malaysia.
Lalu benarkah bahwa Presiden Jokowi menagih utang 100 Miliar kepada Malaysia melalui Bank Dunia?
Baca Juga: 414 Mahasiswa Bandung Terinfeksi HIV AIDS, Bagaimana Cara Menghindari Penularannya? Cek Disini!
Dikutip Lingkar Madura dari laman turnbackhoax, dalam potongan-potongan video tersebut, tidak ada pembahasan mengenai Presiden Jokowi yang menagih utang Malaysia sebesar 100 Miliar melalui bank dunia.
Di video detik pertama, Ismail Sabri dan Presiden Jokowi bertemu di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat, 1 April 2022, yang mana pada kesempatan tersebut, Ismail Sabri dan Presiden Jokowi membahas penandatanganan kesepakatan perlindungan pekerja migran.
Selanjutnya, pada detik ke-7 adalah potongan video Ismail Sabri yang sedang berbicara di Sidang ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA).
Lalu pada detik ke-11 adalah potongan video Sri Mulyani yang sedang berbicara di hadapan peserta Singapore Summit pada Sabtu, 16 September 2017 tentang persaingan yang sehat dari perusahaan asing dapat membantu rekan-rekan BUMN dan pemerintah menjadi lebih efisien.
Dan terakhir, pada menit ke-1:25 adalah potongan video pertemuan antara Ismail Sabri dengan Presiden Jokowi di Istana Negara di Bogor pada Rabu, 10 November 2021 yang membahas mengenai pentingnya kerja sama perlindungan warga Indonesia yang ada di Malaysia.
Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, dapat disimpulkan bahwa video yang mengklaim Presiden Jokowi menagih utang Malaysia sebesar 100 Miliar melalui Bank Dunia adalah konten bohong atau hoax.
Karena faktanya, video yang beredar di media sosial tersebut adalah potongan-potongan video dari berbagai rangkaian kegiatan kenegaraan Malaysia dan Indonesia yang bertemu di waktu berbeda dan membahas beberapa topik, di antaranya tentang perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia, pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, batas negara dan isu kawasan.***