LINGKAR MADURA - BPJS Kesehatan bagikan dana bantuan sebesar 50 juta melalui pesan aplikasi WhatsApp (WA)? Cek faktanya disini.
Beberapa hari ini beredar pesan melalui aplikasi WA yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan Pusat.
Pesan WA atasnama BPJS Kesehatan itu membagikan bantuan uang sebesar 50 juta rupiah mewakili Provinsi.
Lalu, menjelaskan cara mengklaim dana bantuan 50 juta, dengan cara mengirimkan pesan balasan ke nomor WA yang tertera dalam pesan WA tersebut, atasnama Muh Bakri.
Berikut ini narasi lengkap dari pesan akun WA tersebut:
"PEMBERITAHUAN RESMI. Selamat ANDA TERPILIH Sebagai PENERIMA DANA BANTUAN RP.50JT Mewakili Provinsi Anda. Program ini Langsung dari PEMERINTAH yang Penyalurannya Melalui BPJS KESEHATAN PUSAT. Segera Daftarkan PIN LOCKED ANDA BP2279JS. Proses KLAIM DANA BANTUAN Hanya Bisa Melalui NOMER DI Bawah:
WA: +62831-3173-7177
Hubungi Nomer Penanggung Jawab Drs. MUH.BAKRI,M.Si. Dengan cara Ketik (KLAIM BANTUAN) lalu kirim ke Nomer WA +62831-3173-7177. Atas Perhatiannya Kami Ucapkan Terima Kasih".
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Puskesmas Ponorogo Selatan Buka Lowongan Kerja? Cek Faktanya Disini!
Berikut hasil cek fakta dari pesan WA yang menyebutkan bantuan 50 juta rupiah atasnama BPJS Kesehatan, dilansir dari laman resmi cek fakta Indonesia, turnbackhoax.id, pada unggahannya pada hari Sabtu, 13 Agustus 2022.
Akun resmi Twitter BPJS Kesehatan Republik Indonesia (RI), @BPJSKesehatanRI, pada tanggal 1 Agustus 2022, membalas keluhan pengguna Twitter.
BPJS Kesehatan mengatakan bahwa tidak ada program bantuan.
Mengenai informasi resmi mengenai BPJS Kesehatan, bisa diakses melalui situs resmi BPJS Kesehatan, bpjs-kesehatan.go.id.
Pihak BPJS Kesehatan berharap agar masyarakat berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengklaim dari petugas BPJS Kesehatan dan menghubungi melalui telepon.
Baca Juga: Cek Fakta: Foto Pesantren Terbakar Hingga Tewaskan 100 Santri, Fakta atau Hoax? Simak Selengkapnya!
Maka, berdasarkan hasil cek fakta tersebut, pesan WA atasnama BPJS Kesehatan yang membagikan dana bantuan sebesar 50 juta rupiah adalah hoaks dan termasuk kategori konten palsu.***