Masyarakat Mengaku Trauma dengan Petugas, Bupati Bangkalan Gandeng Kiai Kampung Menangani Covid-19

LINGKAR MADURA – Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron menggandeng para ulama dan kiai di kampung-kampung untuk ikut mensosialisasikan pentingnya vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Dia mengatakan langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan tersebut sebagai salah satu cara dalam penanganan Covid-19 yang selama ini sedikit terhambat karena berbagai kendala.

Dia menyebutkan beberapa kendala tersebut seperti masyarakat traumatis dengan atribut petugas keamanan yaitu TNI-Polri serta petugas kesehatan yang mengenakan APD (Hazmat).

Kendala lain, lanjut Bupati, masyarakat enggan melakukan tes swab dengan alasan takut diisolasi di RSUD Bangkalan ataupun di Surabaya.

Baca Juga: Update Covid-19 Jawa Timur 30 Juni 2021, Kasus Positif Bertambah 1203, 2 Kabupaten Masuk Zona Merah

”Persoalan yang lain, banyak warga sakit yang enggan berobat atau periksa ke Puskesmas. Masyarakat takut akan dicovidkan,” kata Bupati Abdul Latif Amin Imron dalam keterangannya dikutip Lingkar Madura, Kamis, 1 Juli 2021.

Oleh karena itu, Bupati menggandeng ulama dan kiai kampung dalam pendekatan ke masyarakat agar petugas tracking dan testing lebih diterima oleh masyarakat. Begitu halnya juga dalam sosialisasi protokol kesehatan dan mengajak masyarakat untuk divaksin.

”Ustad dan guru ngaji harus jadi garda terdepan dalam mengajak masyarakat mau di swab jika bergejala Covid-19 dan mengajak untuk ikut vaksinasi,” ungkapnya.

Selain itu, kata Ra Latif, Pemkab juga memberikan kelonggaran bagi warga yang reaktif swab antigen untuk melakukan isolasi mandiri dan tidak akan dibawa ke RSUD ataupun Balai Diklat.

Baca Juga: Pemerintah Laporkan Realisasi Anggaran Covid-19 di Semester Pertama 2021 Rp 237,54 T, Ini Rinciannya