LINGKAR MADURA — Berikut contoh artikel ilmiah lengkap dengan abstrak, pendahuluan, dan daftar rujukan.
Sebelumnya, akan dipaparkan tentang poin-poin yang harus ada di artikel ilmiah, sebagai berikut:
1. Abstrak
2. Pendahuluan
3. Metode
4. Pembahasan
5. Simpulan
6. Daftar Pustaka atau Daftar Rujukan
Baca Juga: Link Nonton Video Ica Masih Terus Diburu dan Viral, Siapa Sosoknya Sebenarnya?
Judul:
Salah Kaprah Penyebutan Istilah ‘Publik Figur’ pada Lembaga Pers Daring Nasional.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengoreksi kesalahan penulisan berbahasa dalam berita yang ditulis oleh beberapa Lembaga Pers Daring Nasional.
Kesalahan penulisan berbahasa yang dimaksud adalah kebahasaan yang menyangkut hukum D-M yang cenderung dikaprahkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif.
Data yang digunakan berupa judul berita yang mengandung istilah publik figur, yang dirilis oleh beberapa media pers daring nasional.
Baca Juga: Profil dan Biodata Ciro Alves: Resmi Gabung Persib Bandung Langsung Kontrak 2 Tahun
Sumber data didapat dari 12 media pers daring nasional.
Hasil dari penelitian ini untuk mengetahui kesalahan penulisan berbahasa dalam berita yang ditulis oleh beberapa media pers daring nasional.
Kata Kunci: Salah Kaprah, Figur Publik, Lembaga Pers Daring
Pendahuluan
Lembaga Pers Nasional merupakan setiap institusi yang bergerak di bidang pemberitaan atau yang biasa dikenal dengan media massa.
Dalam Undang-Undang (UU) nomor 40 tahun 1999, pers adalah wahana komunikasi massa, penyebar informasi, dan pembentuk opini yang berkewajiban melaksanakan asas, fungsi, hak, kewajiban, dan peranannya dengan sebaik-baiknya berdasarkan kemerdekaan pers yang profesional.
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demokratis, hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia, sehingga adanya pers merupakan perwujudan agar dapat menegakkan keadilan dan kebenaran, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di era media sekarang, ada saja media massa daring menerbitkan tulisan-tulisan yang tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan dan itu terjadi secara terus-menerus.
Sesuatu yang salah, tetapi tetap dibiasakan, akhirnya menjadi salah kaprah dalam berbahasa. Padahal, tugas dari Lembaga Pers itu sendiri di antaranya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Apalagi ini berkaitan dengan bahasa Indonesia, bahasa kita.
Tentunya Lembaga Pers, memiliki peranan penting dalam penyuluhan berbahasa yang baik dan benar.
Daftar Pustaka
Badudu, Yus. 2007. Inilah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional. 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Iswatiningsih, Daroe. 2003. Pola Kesalahan Berbahasa Indonesia pada Berbagai Informasi Tulis di Lingkungan Umum. ITB Cetral Library.
Baca Juga: NONTON Anime Shijou Saikyou no Daimaou Episode 1-12 Sub Indo, Gunakan Link Berikut Ini
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
https:jurnalmlangun.kemdikbud.go.id
https://jurnal.untan.ac.id.***