LINGKAR MADURA - Buntut meninggalnya dua orang suporter Persib atau biasa disebut Bobotoh, di dunia maya khususnya Twitter, dipenuhi berbagai tagar terkait kejadian tersebut.
Hingga Minggu siang, 19 Juni 2022, terdapat beberapa tagar terkait peristiwa meninggalnya 2 orang Bobotoh di GBLA, Jumat dinihari, 17 Juni 2022.
Tagar-tagar itu di antaranya #BobotohBerduka, #Persib dan #BoikotIndosiar.
Tagar BoikotIndosiar muncul lebih akhir sejak Minggu pagi hingga siang hari.
Lalu apa sebenarnya keinginan para warganet khususnya para Bobotoh dengan melambungkan tagar #BoikotIndosiar?
Pertama para warganet mengkritik jadwal pertandingan Persib atau super bigthmatch lainnya yang selalu di malam hari.
Padahal pertandingan dengan melibatkan tim besar, apalagi tuan rumah sangat berpotensi dibanjiri penonton meski sudah dibatasi.
Baca Juga: Pasca Dua Bobotoh Meninggal, Ini 3 Opsi Pertandingan Terakhir Persib Bandung di Grup C
Kondisi di malam hari lebih sulit untuk memantau keadaan massa dan area.
"Kick Off terlalu larut memberikan efek domino bagi semuanya. Jangan gadaikan keselamatan demi rating semata #BoikotIndosiar," ujar akun Twitter @rizkyyyfaisal.
Ternyata publik bola Indonesia di daerah Waktu Indonesia Tengah dan Timur juga mengeluhkan laga malam digelar jam 20.30. artinya bukan hanya faktor keselamatan, tapi juga terlalu malam untuk WITA dan WIT.
"Yang dirasakan kawan-kawan WITA, belum lagi kawan-kawan di Timur yang selisih 2 jam. Keselamatan di atas segalanya!" tambah Warganet.
Baca Juga: Kronologi Tewasnya 2 Bobotoh Supporter Persib Bandung Di GBLA, Sebab Kehabisan Oksigen
Kedua, kualitas gambar live sepakbola Indosiar dinilai kurang memuaskan. Gambar kurang tajam, atau malah redup.
Kualitas gambar ini disebut warganet kalah dari tayangan TV Liga Super Malaysia atau bahkan dibandingkan kualitas live sepakbola ANTV dan tv Nasional lainnya.
"Upgrade alat broadcastmu. 2022 kok masih pake kualitas siaran masih bagusan ISL di Antv dulu. Liat Kompas coba pas siarin Liga 2 atau Net TV 2015 pas siarin PJS. Gambar tajam, warna bagus, grading cakep, nonton enak. #BoikotIndosiar," ujar akun Twitter @The_RedsIndo.
Baca Juga: Buntut Tewasnya Dua Bobotoh, Persib Bandung Terancam Jalani Piala Presiden 2022 Tanpa Penonton
Ketiga, Warganet merasa kurang nyaman nonton tayangan live sepakbola Indosiar karena kerap muncul iklan besar. Iklan tersebut mengalahkan ukuran tayangan sepakbolanya sendiri.
"Tolak iklan segede gaban yg nongol selama pertandingan. Asli, ganggu banget! #BoikotIndosiar," ujar akun @jakcrhome.
Keempat, Bobotoh warganet meminta kualitas gambar live sepakbola Indosiar harus HD, seperti halnya kualitas HD liga super Malaysia. Bukan kualitas HD = HaDeuh.
Kelima, warganet juga meminta komentar dan pembawa acaranya lebih tepat dan cerdas mengomentari pertandingan sepakbola, sehingga lebih mengedukasi penonton di depan layar kaca.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Besok Lusa 21 Juni 2022: Cobalah untuk Mempelajari Hal-hal Baru!
'Komentator, kangen dengan komentator yang cerdas, nyaman bagi penonton, dan terpenting paham sepakbola.Bukan modal teriak2, curhat masalah pribadi atau baperan," kata akun @METAVACINE.
Menurut Warganet, hingga 4 jam #BoikotIndosiar berjalan, belum ada tanggapan dari pihak Indosiar.
"Terpantau 4 jam berlalu masih belum ada twit tanggapan dari pihak @Indosiar," kata akun @sifaisalsidiq.***