Sosok Wanita yang Sempat Muncul di Google Doodle, Simak Biografi dan Profil Rasuna Said

- 16 September 2022, 14:45 WIB
Profil Rasuna Said menjadi Google doodle kemarin.
Profil Rasuna Said menjadi Google doodle kemarin. /Tangkap layar Google/Google

LINGKAR MADURA – Google Doodle sempat menampilkan sosok wanita yang asing dikalangan milenial.

Perempuan tersebut ialah Rasuna Said kelahiran 14 September 1910.

Seorang wanita hebat yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia waktu itu.

Ia berjuang bersama yang lainnya untuk mempertahankan Indonesia dari tangan – tangan jahat penjajah, lantas siapakah Rasuna Said yang hari ini dikenang melalui Google Doodle atau halaman depan mesin pencarian Google?

Seperti dilansir Lingkar Madura dari berbagai sumber mendapati beberapa fakta tentang bioggrafi dan profil lengkap sosok wanita berhijab tersebut.

Baca Juga: Profil Bintang Baru Persis Solo, Ryo Matsumura, Pembobol 2 Kali Gawang Bali United

Diketahui, Rasuna Said adalah seorang pahlawan Nasional yang berkecimpung didalam ranah politik.

Rasuna Said dikenal sebagai pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia yang kritis membela hak – hak kaum perempuan pada era kolonialisme.

Ia juga dikenal masyarakat waktu itu sebagai orator dan politisi handal serta cerdas.

Ia diberi gelar Pahlawan Nasional oleh presiden ke-II Soeharto berdasarkan surat Keputusan Presiden R.I. No. 084/TK/tahun 1974 pada tanggal 13 Desember 1974 di Jakarta.

Sebagai bentuk penghormatan atas jasa – jasa yang pernah dituangkan dikemudian hari namanya banyak diabadikan dalam sebuah penamaan jalan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk juga pada jalan utama DKI Jakarta.

Baca Juga: Profil Riyan Ardiyansyah, Pemain Lokal Pertama yang Cetak Hattrick di BRI Liga 1 2022

Ia memiliki nama lengkap H.R. Rasuna Said yang lahir di Maninjau, 14 September 1910 Sumatera Barat dan tepat pada hari ini ialah yang ke 112 tahun.

Sosok cerdas tersebut kemudian berpulang untuk selamanya pada 2 November 1965 silam yang dimakamkan di Tanah Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Ayahnya bernama Muhammad Said yang merupakan seooranng saudagar kaya asal Minangkabau dan juga bekas aktivis pergerakan.

Ia juga menyandang gelar Hajjah Rangkayo yang maknanya adalah gelar adat yang mengacu pada orang yang berakhlak mulia dan kaya raya.

Rasuna Said menghabiskan masa kecil di tanah kelahirannya, disana ia banyak menimba ilmu pendidikan Al – Qur’an dan budaya Minangkabau.

Setelahnya, Hj. Rangkayo melanjutkan pendidikannya di Pesantren Ar – Rasyidiyah dan menjadi santri perempuan satu – satunya, lalu ketika lulus ia melanjutkan studinya ke School Putri di Padang Panjang pimpinan Zainudin Lebai El Yunisi.

Baca Juga: Profil dan Jejak Karier Martin Dubravka, Kiper Baru Manchester United Pelapis De Gea

Pasca akibat bencana gempa bumi hebat pada tahun 1926 Rasuna Said kerap berindah – pindah sekolah hingga menjadi bagian dari perkumpulan Sarikat Rakyat dan Persatua Muslimin Indonesia.

Ia juga menjadi salah satu anggota perempuan yang ikut andil dalam awal mula berdirinya Partai Sarikat Islam Indonesia.

Saat dirinya menjadi bagian dari SR, PERMI, dan PSII, Rasuna Said kerap kali memperjuangkan hak – hak perempuan baik dari pendidikan hingga akses politik.

Salah satunya yang perah Rasuna tentang ialah polemik poligami pada ranah Minang di era 1930 –an.

Secar kritis Rasuna Said menentang hal – hal yang menyimpang, bahkan pada Belanda melalu tulisannya yang dimuat pada terbitan Majalah Raya.

Karena itulah iaa ditangkap dan dipenjara pada tahun 1932 di Semarang, Jawa Tengah dan menjadi perempuan pertama yang dihukum Speek Delict yang merupakan delik hukum yang dapat dikenai siapa saja yang dianggap menganggu ketertiban umum serta penentangan terhadap Belanda.

Pasca kemerdekaan RI, Rasuna Said menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung setelah Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959.

Baca Juga: Profil Hermanto Dardak, Ayah dari Emil Dardak, Mulai dari Riwayat Pendidikan, Karir, Keluarga, Hingga Prestasi

Begitulah ringkasan secara singkat dan detail tentang biografi dan profil Rasuna Said sosok wanita di Google Doodle pada 14 September 2022.

Seokarno pernah berbicara, ‘Bangsa yang besar adalah bangsa yang menhormati jasa para pahlawannya’ dan juga ‘Jangan sekali – kali melupakan sejarah’ .

Maka dari itu sangat penting bagi setiap warga negara Republik Indonesia untuk senantiasa menjaga sejarah yang ada.***

Editor: Machallafri Iskandar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x