LINGKAR MADURA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo akhirnya membuka suara terkait kritik dari BEM UI yang memberikan label "The King of Lip Service" kepadanya.
Jokowi menganggap kritikan tersebut merupakan hal yang biasa saja karena Indonesia merupakan negara demokrasi.
Apalagi ritikan tersebut merupakan salah satu bentuk ekspresi mahasiswa yang dirasa boleh-boleh saja dilontarkan kepadanya.
Baca Juga: Fahri Hamzah Menyoroti Pemanggilan BEM UI oleh Rektorat Karena Kritik Jokowi: Semoga Tidak Benar
"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa. Dan ini negara demokrasi. Jadi kritik ya boleh-boleh saja," kata Jokowi.
Orang nomer 1 di Indonesia bahkan telah terbiasa menerima kritik yang sering dilontarkan kepadanya.
Mulai dari penyebutan klemar klemer, plonga plongo, otoriter, bebek lumpuh, bapak bipang, hingga The King of Lip Service.
"Dulu ada yang bilang saya ini klemar klemer. Ada juga yang bilang saya itu plonga plongo. Kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter. Kemudian ada juga yang ngomong saya ini bebek lumpuh. Dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini bapak bipang. Dan yang terakhir ada yang menyampaikan mengenai The King of Lip Service," tutur Jokowi.