Biasanya, penderita HIV membutuhkan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV didalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS.
Sementara penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya.
Menurut World Health Organization (WHO), HIV dapat menular dengan cara pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti darah, ASI (Air Susu Ibu), semen dan cairan vagina.
HIV juga dapat ditularkan dari seorang ibu ke anaknya selama kehamilan dan persalinan. Orang tidak dapat terinfeksi melalui kontak sehari-hari seperti mencium, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi, makanan, atau air.
Untuk menghindari penularan HIV, dikenal konsep “ABCDE” sebagai berikut:
A (Abstinence), artinya Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah.
B (Be Faithful), artinya Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak berganti-ganti pasangan.
C (Condom), artinya Cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan menggunakan kondom.