Teks Khutbah Jumat Cocok Untuk Bulan Kemerdekaan, Simak Ulasan Selengkapnya

- 11 Agustus 2022, 19:11 WIB
 Ilustrasi khutbah Jumat.
Ilustrasi khutbah Jumat. /Unsplash / Katerina Kerdi.

 

LINGKAR MADURA - Umat Islam di Indonesia tidak lupa akan peristiwa penting yakni perayaan kemerdekaan.

Kemerdekaan yang telah dicapai, banyak pengorbanan yang dilakukan oleh para pahlawan dan para Ulama.

Sehingga umat Islam masa kini harus banyak bersyukur, dengan demikian kebaikan akan dirasakan oleh negeri ini.

Dikutip Lingkarmadura.com dari jabar.kemenag.go.id, ini teks khutbah Jum'at yang cocok untuk bulan Agustus menjelang hari Kemerdekaan RI ke 77.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat dengan Tema Mempersiapkan Bekal Menuju Kematian
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

Hadirin rohimakumulloh

Dari sekian banyak nikmat dari Allah SWT yang tak terhitung jumlahnya, salah satu nikmat dan rahmat dari Allah SWT yang diberikan kepada manusia adalah kemerdekaan.

Hal ini merupakan nikmat yang tidak bisa diukur dengan harta benda.

Banyak orang bersedia mengorbankan apapun demi mendapatkan hak untuk merdeka.

Merupakan fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri bahwa peran dan sumbangan para ulama.

Peran dan sumbangan para pahlawan serta umat Islam begitu besar dan menentukan dalam perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah dan meraih kemerdekaan.

Betapa kontribusi mereka yang sangat bernilai dimata bangsa ini harus senantiasa dijadikan suatu semangat untuk mengukir prestasi.

Saatnya kita menjadikan momentum kemerdekaan ini untuk meneladani perjuangan para ulama’ dan pahlawan negeri ini, meneruskan perjuangan mereka dan membawa kemerdekaan ini menuju kemerdekaan yang totalitas dalam segala arti dan bentuknya.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Dengan Tema Praktek Tauhid Sosial Dalam Membangun Relasi Bermasyarakat

Berkaitan dengan nikmat kemerdekaan, ada 3 cara untuk mensyukurinya:

1. Dengan hati, kita mesti yakini bahwa kemerdekaan didapat berkat rahmat dan pertolongan Allah SWT.

2. Dengan lisan, syukur jenis ini dengan mengucapkan hamdalah (Alhamdulillah). Syukur ini tidak saja dilakukan pada saat mendapat nikmat kemerdekaan, tapi setiap kali mendapat nikmat dan berkah dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dengan anggota badan. Di sini, kita mesti memanfaatkan kemerdekaan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Mengisi kemerdekaan dengan melakukan amalan-amalan sholeh yang mendatangkan rahmat Allah SWT.

Hadirin rohimakumulloh

Kalau kita kembali kepada sejarah Islam ,Tidak kurang dari 580 tahun terjadi penjajahan akidah. Bukan hanya akidah yang dijajah, tempatnya pun dijajah.

Ka'bah yang digunakan untuk ibadah haji (mentauhidkan Allah) digunakan dan diambil alih oleh orang-orang Arab jahili dengan model ibadah haji yang penuh dengan kemusyrikan. Ka’bah dipenuhi dengan patung-patung berhala.

Untuk membebaskan Masjidil Haram dari berhala semacam hubbal, latta, uzza dan manat, Allah mengutus Nabi Muhammad. Firman Allah SWT:

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (ال عمران :164)

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran: 164)

Diutusnya Rasulullah SAW, dalam usia 40 tahun untuk membebaskan Masjidil Haram tidaklah mudah.

Selama 13 tahun Rasulullah berada di kota Makkah menyaksikan patung-patung kemusyrikan memenuhi Ka’bah. Rasul pun hijrah ke madinah menyusun kekuatan.

Tahun ke-1, ke-2, ke-4 sampai ke-7 H, Rasul belum mampu menundukan orang musyrik yang menjajah Masjidil Haram,

Sampai Al-Qur'an menggambarkan Rasul beserta orang mu'min hampir merasa putus asa karena mereka tidak juga beriman. Tidak ada jalan lain kecuali menanti pertolongan Allah bagaimana cara memerdekakan Masjidil Haram.

Al-Qur'an menggambarkan, Rasul dan orang-orang beriman digoncangkan jiwanya sehingga berkata, “Kapan pertolongan Allah itu datang?”. Rasul sangat menanti beserta orang-orang beriman kapan Masjidil Haram dapat merdeka.

Baca Juga: Ini Bahaya Lidah Menurut Imam Al Ghazalie Dalam Kitab Mukhtashar Ihya’ Ulumuddin, Cocok Jadi Khutbah Jumat

Nah itulah contoh teks khutbah Jumat singkat dan padat dalam rangka menyambut HUT RI ke 77 dengan tema mensyukuri nikmat kemerdekaan.***

Editor: Machallafri Iskandar

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x