Contoh Teks Khutbah Jum’at Singkat dan Lengkap, Dengan Tema Kerendahan Hati

- 10 Juni 2022, 08:59 WIB
Ilustrasi Masjid - Ibadah sholat merupakan kewajiban bagi umat Islam, berikut Jadwal Sholat Hari Ini Jumat 10 Juni 2022 Kabupaten Kepulauan Seribu
Ilustrasi Masjid - Ibadah sholat merupakan kewajiban bagi umat Islam, berikut Jadwal Sholat Hari Ini Jumat 10 Juni 2022 Kabupaten Kepulauan Seribu /Pexels/kedar-bhave

Di hari istimewa ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Karena, orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa kepada-Nya. Yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Dan salah satu bentuk ketakwaan itu adalah tawadhu atau sikap rendah hati.  

Jamaah yang Berbahagia

Tawadhu berarti menempatkan kita lebih rendah daripada mereka semua. Hal ini guna mengubur sifat sombong yang kerap kali bergelora dalam diri kita. Tawadhu penting kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan kepada Allah SWT maupun kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya, meliputi manusia, hewan, tetumbuhan, dan sebagainya.   Lawan dari tawadhu adalah sombong.

Sombong adalah pangkal berbagai macam sifat tercela lainnya. Kita tentu hafal betul kisah iblis yang menolak bersujud dalam rangka menghormati Nabi Adam AS. Itu tidak lain karena kesombongan makhluk terlaknat tersebut. Pasalnya, iblis merasa lebih baik karena diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam AS diciptakan dari tanah.

Hadirin yang Dirahmati Allah

Imam al-Ghazali dalam kitabnya Bidayatul Hidayah menegaskan bahwa merasa lebih baik dari makhluk lain adalah bentuk kesombongan. Karenanya, kita harus meyakini bahwa sesungguhnya yang terbaik di sisi Allah SWT itu adanya di akhirat kelak. Hal demikian tentu saja tidak berada dalam jangkauan kita sebagai manusia biasa.

Dan kita harus memiliki keyakinan bahwa orang lain itu lebih baik dari kita. Jika dalam pandangan mata terlihat buruk, kita tidak dapat menganggap keseluruhannya demikian. Setiap manusia pasti memiliki sisi yang baik. Imam al-Ghazali memberikan tips bagaimana kita menggunakan kacamata tawadhu dalam melihat siapa saja, anak kecil, orang tua, orang bodoh, atau kafir sekalipun.

Anak kecil tentu belum dihukumi taklif sehingga tidak bermaksiat kepada Allah SWT, sedangkan hari-hari kita tidak pernah lepas dari bermaksiat kepada-Nya. Dengan begitu, kita tidak perlu ragu untuk mengakui bahwa anak kecil itu lebih baik dari diri kita.

Orang yang lebih tua dari kita seyogianya dipandang lebih baik. Sebab, mereka lebih dahulu daripada kita dalam beribadah kepada Allah SWT. Karenanya, tak ada halangan lagi untuk meyakini bahwa mereka lebih baik daripada kita.

Sekalipun ada orang yang tampak, mohon maaf, bodoh, kita juga harus meyakini kebaikan mereka. Sebab, jika pun mereka melakukan maksiat, tentu itu didasari atas ketidaktahuannya, sedangkan kita tetap bermaksiat, meskipun kita tahu bahwa hal tersebut salah dan dilarang Allah SWT.  

Halaman:

Editor: Machallafri Iskandar

Sumber: jatim.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah