Pahami Malam Nisfu Sya'ban yang Sebenarnya Menurut Ustadz Adi Hidayat

17 Maret 2022, 08:02 WIB
Ustadz Adi Hidayat. /Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official/

LINGKAR MADURA - Menghadapi bulan sya'ban, artinya bulan suci Ramadhan sudah semakin dekat.

Menanggapi bulan sya'ban, banyak masyarakat Indonesia yang memiliki kekeliuran pemahaman terhadap malam nisfu sya'ban sebagaimana yang dikatakan oleh Ustadz Adi Hidayat.

Pemahaman yang dimaksud ialah adanya ibadah khusus yakni sholat sekian rakaat dan wajib membaca surat-surat yang ditentukan.

Baca Juga: Gempa 7,3 SR Melanda Jepang, Pihak Berwenang Membatalkan Peringatan Tsunami

Melansir penelusuran Desk Jabar dalam artikel berjudul "Salah Kaprah Memahami Malam Nisfu Sya'ban, Ustadz Adi Hidayat Meluruskan : Begini yang Benarnya....", hal itu salah kaprah karena bukan berasal dari hadits yang shahih, tapi hadits yang palsu.

Hal tersebut diungkapkan Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya pada kanal Batas Narasi, 'Hadits Shahih dan Hadits Palsu Seputar Nisfu Sya'ban - Ustadz Adi Hidayat | Dalil Malam Nisfu Sya'ban, 15 Maret 2022.

"Ada yang mengharuskan sholat sekian rakaat, misalnya 100 rakaat, atau kurang dari itu. Dan bacaanya harus surat ini dan itu, misalnya diawali dengan surat ini dan diakhiri dengan surat itu. Harus baca ini dan baca itu, itu dalilnya dari mana?. Itu saking palsunya hadist itu, itu di kitab palsunya engga ada," kata Adi Hidayat.

Baca Juga: KODE REDEEM FF TERBARU 17 Maret 2022, Segera Klaim Berbagai Hadiah Menarik di Game Free Fire

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa itu berdasarkan hadits yang palsu.

Hal ini disepakati oleh ulama-ulama di berbagai daerah di Indonesia. Padahal dalam haditsnya tidak ada, alias hadits palsu.

Mungkin pada saat itu, kebiasaan itu disandarkan kepada Tabiin di Damaskus, sehingga tersampaikannya salah kaprah.

"Pada saat itu (kejadiannya) tidak melakukan itu (harus sholat sekian rakaat dan baca surat ini dan itu). Tapi hanya sholat Sunnah malam, Qiyamullail, tahajud dan witir," kata Adi Hidayat.

Baca Juga: KODE REDEEM ML TERBARU 17 Maret 2022, Dapatkan Skin Favoritmu dan Hadiah Menarik di Mobile Legends

Adapun hadits yang benar dan hukum shahih soal nisfu syaban adalah berdasarkan hadits dari Abu Musa Al Ashari :

Kata Ustadz Adi Hidayat : "Nabi menyampaikan bahwa Allah mengamati kepada hambanya di malam pertengahan syaban dan mengampuni dosa bagi yang memohon ampunan sebanyak bulu domba".

Juga dijelaskan, memang betul bulan Sya'ban adalah salahsatu bulan baik diantara bulan-bulan lainnya.

Bulan pengampunan bagi hamba-hamba Allah yang memohon ampun.

Baca Juga: HASIL PERTANDINGAN Lille Vs Chelsea Leg Kedua 16 Besar Liga Champions 17 Maret 2022, The Blues Raih Kemenangan

"Kalau siangnya puasa, malamnya ibadah, misalnya seperti Qiyamullail. Apalagi di pertengahan di bulan syaban, memperbanyak sholat, beriteraksi dengan Al Qur'an, memperbanyak do'a dan istigfar," kata Adi Hidayat.

"Artinya, tidak perlu mengharuskan harus mengerjakan amalan ini dan itu, sampai sholat 100 rakaat dan lain sebagainya pada malam nisfu syaban. Tidak ada amalan yang spesifik yang harus dikerjakan pada bulan syaban. Malam syaban, ya banyak beramal saja," kata Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan, berhubung bukan ini adalah bulan baik, Nabi Muhammad SAW hanya memberitahu jika di bulan baik ini, alangkah lebih baiknya jika banyak melakukan amal sholeh.

Baca Juga: Otopsi Kedua Tangmo Nida akan Dilakukan oleh Ibunya, Inilah Deretan Keganjilan  pada Mayat Tangmo Nida

Baik dilakukan untuk memperbanyak ibadah, seperti menunaikan sholat Sunnah tahajud, sholat qiyamullail, memperbanyak banyak baca Al Quran dan memperbanyak istigfar.

Soal ukuran ibadah, mau bagaimana dan berapa jumlahnya, itu pun tidak ada masalah.

Dan tidak ada yang mengharuskan harus ibadah harus sholat dengan jumlah rakaat sekian, misalnya 100 rakaat dan membaca surat ini dan itu.

"Yang penting yang ditekankan dalam hadits itu ketika kita melakukan banyak ibadah, seperti Qiyamullail, tahajud dan witir. Ketika memohon ampunan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita," jelasnya.

Baca Juga: Harga Terbaru Minyak Goreng Curah dan Kemasan, Sesuai Kebijakan Pemerintah tentang Harga Eceran Tertinggi

Ditambahkannya, tidak ada istilah penutupan buku amalan pada malam nisfu syaban. Buku amalan tetap dibuka dan dicatat oleh malaikat di sepanjang hidup kita.

"Kalau buku amalan ditutup berarti mati, kan sementara ini masih hidup. Jadi, jangan salah," tukasnya.***(Rio Kuswandi / Desk Jabar)

Editor: Nawaf

Sumber: Desk Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler