Gejala cacar monyet yang paling umum termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, energi rendah, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Baca Juga: Menyoal Kebiasaan Suporter Sepakbola Indonesia Panjat Pagar: Jakmania di JIS dan Bobotoh di SWC
Diamna keadaaan tersebut disertai dengan perkembangan ruam yang dapat berlangsung selama dua hingga tiga minggu. Ruam dapat ditemukan di wajah, telapak tangan, telapak kaki, mata, mulut, tenggorokan, selangkangan, dan daerah genital dan/atau dubur tubuh.
Jumlah lesi dapat berkisar dari satu hingga beberapa ribu. Lesi mulai datar, kemudian terisi cairan sebelum mengeras, mengering dan rontok, dengan lapisan kulit baru terbentuk di bawahnya.
Gejala biasanya berlangsung dua hingga tiga minggu dan biasanya hilang dengan sendirinya atau dengan perawatan suportif, seperti obat untuk nyeri atau demam.
Orang tetap menular sampai semua lesi mengeras, keropeng jatuh dan lapisan kulit baru terbentuk di bawahnya.
Namun, ada beberapa kasus gejala cacar monyet ini bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Tetapi jangan lengah ada juga bahwa infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi medis dan bahkan kematian.
Tidak hanya itu Bayi yang baru lahir, anak-anak, dan orang-orang dengan defisiensi kekebalan yang mendasarinya mungkin berisiko mengalami gejala yang lebih serius dan kematian akibat cacar monyet.
Pencegahan Caca monyet