Terungkap! Ternyata Ini Alasan UAS Dipulangkan dari Singapura Berdasarkan Pernyataan MHA

- 19 Mei 2022, 20:34 WIB
Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad /Tangkapan layar/Instagram @ustadzabdulsomad_official

KBRI Singapura menyatakan telah berkomunikasi dengan Immigration and Chekpoints Authority (ICA) Singapura.

ICA Singapura mengungkapkan bahwa UAS dan rombongan tidak mendapatkan ijin untuk masuk berdasarkan kebijakan imigrasi.

Namun tidak dijelaskan secara gamblang mengenai kebijakan tersebut dan ICA belum mengungkap apakah UAS masuk blacklist atau tidak.

KBRI juga telah mengirimkan surat diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Singapura, guna menanyakan lebih lanjut alasan penolakan tersebut.

Selain itu, banyak media yang juga mempertanyakan mengapa UAS dan rombongan ditolak untuk masuk ke Singapura.

Hingga akhirnya Ministry of Home Affairs (MHA) atau dapat disebut juga Kementerian Dalam Negeri Singapura memberikan pernyataan dalam situs resminya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Besok, Jum’at 20 Mei 2022: Diet Sangat Dianjurkan Untukmu, Coba Sekarang

Tulisan yang berjudul ‘Pernyataan MHA Menanggapi Pertanyaan Media Tentang Abdul Somad Batubara’ itu mengemukakan beberapa alasan penolakan UAS datang ke Singapura, di antaranya berikut ini:

  1. Kementerian Dalam Negeri (MHA) mengkonfirmasi bahwa ustadz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam dengan enam teman perjalanan. Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama.
  2. Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi “syahid”. Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "orang kafir".jin (roh/setan)”. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai “kafir” (kafir).
  3. Masuknya seorang pengunjung ke Singapura bukanlah otomatis atau hak. Setiap kasus dinilai berdasarkan kemampuannya sendiri. Sementara Somad berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial, Pemerintah Singapura memandang serius setiap orang yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura.

Menarik ditunggu tanggapan UAS terkait alasan Singapura menolak kedatangannya yang hendak pergi berlibur beserta rombongan.***

Halaman:

Editor: Yoga Pratama Widiyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah