Vladimir Putin akan Menghadiri G20 di Bali, Muhadi Sugiono: Indonesia Terjebak diantara Batu dan Tempat Keras

- 23 Maret 2022, 16:37 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin /Instagram/leadervladimirputin/

LINGKAR MADURA - Indonesia menghadapi ujian ambisinya untuk menjadi pemain global saat Amerika Serikat dan sekutunya membahas prospek mengeluarkan Rusia dari kelompok ekonomi utama G20.

Moskow telah memberi isyarat bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bermaksud untuk menghadiri KTT para pemimpin dunia di Bali pada bulan November, tetapi kehadirannya di acara yang diselenggarakan di Indonesia berpotensi memicu boikot oleh negara lain.

Desakan untuk mengusir Rusia, dilaporkan oleh Reuters, muncul ketika mantan menteri luar negeri Indonesia mendesak Jakarta yang secara tradisional netral untuk mengambil sikap yang lebih keras terhadap Putin setelah invasinya ke Ukraina.

Baca Juga: Jadwal Pengumuman SNMPTN 2022 Resmi Beserta Jadwal Kegiatannya

Sementara Indonesia mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengutuk invasi tersebut, Presiden Joko Widodo dan para menteri di pemerintahannya telah menahan diri untuk tidak secara langsung mengkritik Rusia.

“Yang dibutuhkan dunia saat ini adalah suara ketiga,” kata Marty Natalegawa, yang pernah menjadi menteri luar negeri pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, kepada The Sydney Morning Herald dan The Age.

“Kita harus menggunakan kemerdekaan kita untuk mengatakan misalnya bahwa kita tidak dapat menerima penggunaan kekerasan, bahwa tindakan Rusia tidak dapat diterima," tambahnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra Besok Lusa 25 Maret 2022: Perhatikan Kebutuhan Anda untuk Istirahat Hari ini

Indonesia menghadapi tekanan dari Rusia untuk mengecualikan perang di Ukraina dari agenda pertemuan G20 dan menghadapi kemungkinan boikot dari Barat.

Halaman:

Editor: Nawaf

Sumber: Reuters smh.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x