Penularan Covid-19 Varian Delta Meluas, Wuhan dan Sejumlah Kota di China Lockdown

4 Agustus 2021, 06:27 WIB
Orang-orang mengenakan masker wajah saat berjalan di pasar jalanan, menyusul merebaknya Covid-19 di Wuhan, provinsi Hubei, China /REUTERS

LINGKAR MADURA – Sejumlah kota di China kembali memberlakukan kebijakan karantina wilayah atau lockdown seiring adanya temuan 400 lebih kasus baru penularan lokal Covid-19 varian Delta.

Temuan 400 lebih kasus penularan lokal ini dilaporkan berawal dari klaster di antara petugas kebersihan bandara di Nanjing yang kemudian menyebar dengan cepat ke sejumlah kota di China.

Salah satunya di Wuhan, pemerintah setempat melaporkan adanya temuan tujuh kasus baru penularan lokal Covid-19 varian Delta pada Senin, 2 Agustus 2021.

Baca Juga: Tiongkok Beri Bantuan Medis dan Vaksin Covid-19 Senilai USD 7,8 Juta, Luhut: Terima Kasih

Tujuh kasus baru penularan lokal Covid-19 varian Delta di Wuhan ini ditemukan di antara pekerja migran dan merupakan yang pertama usai lebih dari satu tahun tidak ada.

Adanay temuan kasus baru itu pun membuat pemerintah setempat langsung melakukan tes massal kepada kurang lebih 11 juta penduduknya.

”Dengan cepat akan meluncurkan pengujian asam nukleat secara komprehensif kepada semua penduduk,” kata pejabat senior kota Wuhan, Li Tao dalam keterangan resminya dilansir Lingkar Madura dari The Straits Times.

Baca Juga: Terus Bertambah! Virus Corona Varian Delta Sudah Diidentifikasi di Kluster Kota Cina

Selain temuan kasus baru penularan lokal Covid-19 varian Delta di Wuhan ini bersamaan dengan kasus serupa di kota lain seperti ibu kota Beijing, Zhangjiajie, Jingzhou, Huanggang hingga Huaian.

Sehingga, tidak hanya Wuhan, beberapa kota di China tersebut langsung meberlakukan karantina wilayah atau lockdown. Salah satunya seperti yang dilakukan Zhangjiajie, sebuah kota di provinsi Hunan ini.

Pemerintah setempat Zhangjiajie telah memberlakukan kebijakan melarang penduduk untuk keluar kota dan menutup tempat-tempat wisata.

Baca Juga: Negara Sahabat Gotong Royong Bantu Indonesia, Menlu Retno: Solidaritas Menangani Pandemi Covid-19

”Semua penduduk, turis, dan personel lainnya dilarang meninggalkan Zhangjiajie,” demikian menurut pemberitahuan singkat yang diterbitkan salah satu media lokal Partai Komunis, Zhangjiajie Daily pada Selasa.

Penutupan akses keluar masuk wilayah juga dilakukan ibu kota Beijing. Mereka tidak mengizinkan orang luar kota, baik penduduk luar kota maupun wisatawan, masuk ke kota berpenduduk 21 juta jiwa ini.

Hal serupa dilakukan sebuah kota timur Yangzhou dekat Nanjing yang juga menutup wilayahnya dan memerintahkan semua penduduknya untuk tinggal di rumah.

Baca Juga: Simak Perbedaan Covid-19 Varian Delta dan Varian Delta Plus, Segera Kenali Gejalanya!

Saat ini, Yangzhou terbatas dikunjungi oleh siapapun dan setiap rumah tangga hanya diizinkan satu orang ke luar setiap harinya untuk berbelanja kebutuhan.

Sebagaimana diketahui, China sebelumnya telah berjuang melawan penyebaran wabah Covid-19 varian Delta ini dengan super ketat selama beberapa bulan terakhir.

Mulai dari melakukan pembatasan aktivitas penduduk seluruh kota, memutus transportasi dan melakukan pengujian massal serta memberikan vaksin.

Baca Juga: Survei: 49% Pengguna Aplikasi Kencan Online di Asia Pasifik Jadikan Vaksin Syarat Wajib Bertemu

Setelah dilaporkan tidak ada kasus lagi di bulan Mei, negara tembok raksasa ini pun sudah optimis perekonomian akan bangkit kembali dan kehidupan penduduknya bisa normal seperti sedia kala.

Namun, hal itu sirna usai pejabat setempat China kembali melaporkan adanya temuan sebanyak 400 kasus lebih penularan lokal Covid-19 varian Delta pada 20 Juli 2021.***

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: The Straits Times Rueters

Tags

Terkini

Terpopuler