dzikir, sujud, dan segala kata-kata langit
kuucapkan
deras di mulut dan benakku
seolah aku melihatnya
menjadi butiran atom cahaya
yang terbang mengelilingimu
menghangatkanmu
siluetmu mulai hilang
jauh di ujung sana
kilas cahaya merah putih dari kepalamu
menjadi nur terakhir yang kulihat
pekik merdekamu
masih terbisik di telingaku
lembut, namun penuh api
Saat kau pergi
pagi itu
dan perang melawan penjajah
mengantarmu menghadap Sang Pencipta
bukan gugurmu yang kutangisi
bukan, sayang
bukan itu
Karena kutahu
gugurnya pahlawan bukanlah mati
itu adalah kehidupan sebenarnya bagimu
karena kutahu
takkan pernah sia-sia juangmu
untuk bangsa Indonesia yang kau cintai ini
dan kutahu kau menikmati cintamu itu
Bukan gugurmu yang kutangisi
Bukan, sayang
ini bukan tangis kesedihan
ini adalah tangis haru akan kemenanganmu
Ah, baiklah… aku berbohong jika aku mengatakan
bahwa aku tak sedikitpun perih dengan hilang rautmu
Namun, percayalah, bagiku, kau tak pernah gugur
Itulah 3 contoh puisi kemerdekaan yang menyentuh hati. Cocok dibacakan saat lomba HUT RI ataupun tugas sekolah.***(Dinar Firda Rosa/Portal Jember)