Ternyata, narasi dari akun Twitter ini merupakan hoaks lama yang kembali disebarkan beberapa hari terakhir ini.
Menariknya, unggahan video dari Twitter tersebut masih saja mendapatkan respon dari para pengguna lain, berupa 116 retweets dan 8 tweets.
Meskipun begitu, fakta dari video dari Twitter tersebut, tidak menunjukkan zat graphene oxide dalam vaksin yang bereaksi pada gelombang 5G.
Baca Juga: CEK FAKTA: Tokopedia Bagian Departemen SDM Buka Lowongan Kerja, Benarkah? Cek Faktanya!
Sebab, isi asli dari video tersebut merupakan alat audio visualizer yang menggunakan ferrofluida karya seorang YouTuber asal Korea Selatan.
Video tersebut muncul pertama kali dalam unggahan kanal YouTube, yang bernama, ‘DAKD Jung’, pada 17 Oktober 2021 lalu.
Video Youtube itu berjudul: "Circuit Test (BURN SLAP’s ferro audio visualizer)".
Ferrofluida adalah cairan sensitive dan akan bereaksi terhadap tarikan medan magnet.
Kemudian, perwakilan dari FDA serta CDC yang dilansir dari Reuters, telah menegaskan bahwa seluruh vaksin yang tersedia tidak mengandung graphene oxide.
Sebab, faktanya, graphene oxide ini adalah senyawa yang dihasilkan dari proses oksidasi molekul atom dari karbon murni.