Network
LINGKAR MADURA - Beberapa waktu yang lalu beredar sebuah kabar yang mengklaim bahwa Jokowi menyatakan perang dengan Malaysia.
Kabar tersebut tercantum dalam sebuah judul video yang tayang di kanal YouTube JAGAT NUSANTARA tanggal 3 Juli 2022.
Klaim dalam judul video tersebut menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan perang dengan Malaysia imbas dari puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tewas.
Dalam video tersebut berjudul, “BVNTVT PVLVH4N WN1 T3W4S, T3P4T M4L4M 1N1 J0K0W1 NY4T4K4N P3R4NG L4W4N M4L4YS14 ~ KPK”.
Selain itu, dalam video yang menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan perang dengan Malaysia, juga berisi narasi sebagai berikut, “INDONESIA ANGKAT SENJATA”.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio 22 Juli 2022: Keuangan akan Sedikit Ketat dalam Beberapa Waktu Mendatang
Hingga ulasan ini ditulis, video dengan durasi 8 menit 18 detik tersebut telah ditonton sebanyak 124 ribu dan telah disukai 1200 kali oleh pengguna YouTube.
Lantas benarkah video yang menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan perang dengan Malaysia imbas dari puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tewas?
Setalah dilakukan penelusuran oleh tim Lingkar Madura, video yang mengklaim imbas dari puluhan WNI tewas, maka Presiden Jokowi menyatakan perang melawan Malaysia adalah tidak benar atau hoax.
Faktanya, pada video tersebut hanya berisi hasil suntingan mengenai berita pemulangan WNI dari Malaysia.
Selain itu, ada juga pernyataan upaya pencegahan tenaga kerja yang akan ditempatkan secara ilegal di Timur Tengah.
Diketahui, ada 18 WNI yang meninggal di Depot Tahanan Imigresen (DTI), Sabah sepanjang 2021.
Namun, hingga video berakhir, tak yang pernyataan resmi dari Presiden Jokowi yang menyatakan akan perang melawan Malaysia karena imbas dari puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tewas.
Dapat disimpulkan bahwa video yang menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan perang dengan Malaysia imbas dari puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tewas adalah konten hoax atau tidak valid.
Masyarakat harus lebih bijak dan waspada saat mendapatkan informasi di berbagai media sosial, ada baiknya jika ditelusuri terlebih dahulu.****
