CEK FAKTA: Muncul Di Twitter, Vaksin Covid-19 Bereaksi Pada Gelombang 5G Karena Mengandung Graphene Oxide?

17 Agustus 2022, 14:05 WIB
Ilustrasi vaksin /PIXABAY/Rilsonav

 

LINGKAR MADURA - Muncul di aplikasi Twitter, vaksin Covid-19 bereaksi terhadap gelombang 5G karena mengandung graphene oxide? Cek faktanya disini.

Baru-baru ini, muncul sebuah informasi tentang vaksin Covid-19 melalui salah satu platform media sosial (medsos), yaitu Twitter.

Akun Twitter,@Watsa_1981, mengunggah sebuah video yang menunjukkan cairan berwarna hitam yang sedang bergerak.

Selain itu, ditambah dengan keterangan bahwa cairan dalam video Twitter tersebut adalah zat graphene oxide dalam vaksin Covid-19 yang bereaksi pada gelombang 5G.

Baca Juga: CEK FAKTA: Kehamilan Rita Diketahui Ibu Putri, Ini Penyebab Sambo Kalap Hingga Habisi Brigadir J, Benarkah?

Berikut ini narasi lengkapnya:

"Silahkan ambil dosis ke 4 anda sementara dosis ke 5 mereka siapkan untuk th depan.
Graphene + 5G. Dan lobak dpt memecah graphene karena mengandung peroksidase", tulisnya.

Berikut ini hasil cek fakta dari unggahan salah satu pengguna Twitter tersebut, yang dilansir dari salah satu website cek fakta di Indonesia, turnbackhoax.id, dalam unggahannya pada 14 Agustus 2022.

Ternyata, narasi dari akun Twitter ini merupakan hoaks lama yang kembali disebarkan beberapa hari terakhir ini.

Menariknya, unggahan video dari Twitter tersebut masih saja mendapatkan respon dari para pengguna lain, berupa 116 retweets dan 8 tweets.

Meskipun begitu, fakta dari video dari Twitter tersebut, tidak menunjukkan zat graphene oxide dalam vaksin yang bereaksi pada gelombang 5G.

Baca Juga: CEK FAKTA: Tokopedia Bagian Departemen SDM Buka Lowongan Kerja, Benarkah? Cek Faktanya!

Sebab, isi asli dari video tersebut merupakan alat audio visualizer yang menggunakan ferrofluida karya seorang YouTuber asal Korea Selatan.

Video tersebut muncul pertama kali dalam unggahan kanal YouTube, yang bernama, ‘DAKD Jung’, pada 17 Oktober 2021 lalu.

Video Youtube itu berjudul: "Circuit Test (BURN SLAP’s ferro audio visualizer)".

Ferrofluida adalah cairan sensitive dan akan bereaksi terhadap tarikan medan magnet.

Kemudian, perwakilan dari FDA serta CDC yang dilansir dari Reuters, telah menegaskan bahwa seluruh vaksin yang tersedia tidak mengandung graphene oxide.

Sebab, faktanya, graphene oxide ini adalah senyawa yang dihasilkan dari proses oksidasi molekul atom dari karbon murni.

Pada umumnya, zat graphene oxide digunakan dalam industri tekstil, elektronik, dan penyimpanan energi.

Baca Juga: CEK FAKTA: BPJS Kesehatan Bagikan Dana Bantuan 50 Juta Rupiah Via WhatsApp? Cek Fakta Lengkapnya!

Sebelumnya, narasi yang sama juga pernah beredar.

Dengan klaim bahwa graphene oxide bereaksi pada musik.

Artikel yang membahas hal tersebut sudah dimuat dalam situs turnbackhoax.id, dengan judul: "[SALAH] Vaksin Covid-19 Mengandung Graphene Oxide yang Bereaksi pada Getaran Musik", yang diunggah pada tanggal 14 November 2021.

Dengan demikian, berdasarkan hasil cek fakta tersebut, narasi yang disebarkan di Twitter mengenai vaksin covid-19 bereaksi terhadap gelombang 5G karena mengandung graphene oxide, bisa dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan (Misleading Content).***

Editor: Machallafri Iskandar

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler